BERUBAH DIANTARA PERUBAHAN I

KASIH KARUNIA MEMBUAT KITA BERUBAH

TERGILA-GILA PADA YESUS

KEHIDUPAN YANG BERBUAH

TERHILANG DAN DITEMUKAN KEMBALI


Seorang wanita yang memiliki masa lalu paling buruk di dalam Alkitab yang bernama Rahab, yaitu seorang pahlawan wanita dari Yerikho. Yerikho merupakan kunci bagi semua bangsa Irael agar dapat masuk ke dalam Tanah Perjanjian. Saat Yosua akan
mengalahkan musuh-musuh Allah di Kanaan, dia harus menakloukan Yerikho terlebih dahulu. Penduduk Yerikho sangat menyadari hal ini dan sudah memperlengkapi diri mereka dengan senjata dan tentara untuk melindungi kota mereka.

Pada saat Yosua mengirim dua pengintai ke kota itu, mereka pun pergi ke rumah Rahab. Rahab adalah seorang wanita yang memiliki reputasi buruk di kota itu. Dia adalah seorang perempuan sundal. Oleh karena itu, merpakan hal yang biasa jika orang melihat ada laki-laki yang datang dan pergi dari rumahnya. Orang tidak akan menaruh curiga kalau Rahab, perempuan sundal itu, ternyata dipilih Allah untuk memainkan sebuah peran khusus untuk menyatakan rencanaNya.

Rahab menyambut kedua pengintai itu dan menyembunyikan mereka dari kejaran orang-orang suruhan raja. Ketika orang-orang suruhan raja itu datang ke rumahnya untuk menanyakan tentang kedua laki-laki itu, Rahab berkata, “Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka, dan ketika pintu gerbang hendak ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, kemana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka.” (Yosua 2:4-5)

Sebenarnya, kedua pengintai itu disembunyikan di atas sotoh rumahnya. Namun ketika Rahab membohongi orang-orang suruhan itu supaya mereka pergi ke arah yang salah, mereka percaya pada apa yang dikatakannya dan bergegas pergi untuk mengejar musuh mereka sampai keluar kota. Untuk membalas kebaikan yang telah dilakukan Rahab kedua pengintai itu menjanjikan sesuatu kepada Rahab, yaitu mereka berjanji akan menyelamatkan dia dan keluarganya pada saat Yosua dan pasukannya datang untuk menghancurkan Yerikho.

Hal yang paling membuat saya kagum pada kisah ini adalah bahwa Allah memakai seorang wanita Kanaan, seorang wanita dari keturunan Ham yang memiliki reputasi buruk dan profesi yang sangat memalukan, untuk membuktikan bahwa kasih karunia-Nya itu memang cukup untuk siapa saja. Rahmat-Nya dicurahkan kepada semua orang yang mau bertobat. Keselamatan-Nya diberikan secara Cuma-Cuma kepada semua orang yang mau mengakui-Nya sebagai Tuhan dan menerima-Nya sebagai Tuan atas kehidupan mereka. Seluruh hidup Rahap telah terhilang di tengah-tengah hutan belantara dosa. Namun, kemuliaan dia ditemukan kembali oleh Bapa sorgawi yang menghargai sikap hatinya dan bukan hanya hidupnya diselamatkan, tetapi juga namanya dengan hormat dicantumkan di dalam silsilah Yesus Kristus (Matius 1:5; Ibrani 11:31).

Lihat sahabatku, Allah tidak membuat perbedaan berdasarkan suku bangsa, ras, kasta, ataupun jenis kelamin. Dia menciptakan kita semua dan mengasihi kita dnegan kasih yang sama. Kristus datang untuk menyingkirkan tembok-tembok pemisah yagn ada di antara kita dnegan Bapa-Nya supaya setiap orang yang emnginginkannya dapat menjadi bagian di dalam keluarga-Nya. Rencana Allah adalah bagi kita semua, yaitu agar kita berbalik dari jalan-jalan kita yang jahat dan memuji-Nya seperti yang dilakukan anak-Nya, Rahab. Meskipun kita tidak menaati hukum-hukumNya, tetapi Dia memutusan untuk membebaskan kita di bawah perjanjian baru yang dibuat oleh Yesus Kristus. Sama seperti Dia menyelamatkan Rahab, bukan hanya dari kematian tetapi juga dari cengkeraman dosanya, Dia juga merencanakan untuk menyelamatkan masing-masing kita dari nasib kita yang menjauhkan kita dari Dia. “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Petrus 3:9).

Sahabatku, jika Anda terhilang, anda dapat ditemukan kembali. Akuilah kebutuhan Anda akan seorang juruselamat dan hormatilah Allah seperti yang telah dilakukan oleh Rahab. Tidak perduli siapa anda atau dimana anda berada. Itulah sebabnya mengapa kasih karunia-Nya itu merupakan suatu anugerah yang sangat mengagumkan. Kasih karunia-Nya itu menyelamatkan orang-orang celaka dan malang seperti Rahab. Terimalah anugerah-Nya, sahabatku. Kehadiran Anda disambut dengan sukacita di dalam keluarga Allah.

Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani,

Tidak ada hamba atau orang merdeka,

Tidak ada laki-laki atau perempuan,

Karena kamu semua adalah Satu

Di dalam Kristus Yesus

Galatia 3:28


http://bit.ly/hs4fKS


BUKAN LAGI PERBUATAN BAIK ATAU BURUK

Apakah anda pernah semalaman tidak tidur karena harus membuat kue-kue kering yang berbentuk hati untuk putri Anda yang duduk di kelas tiga sekolah dasar karena dia akan merayakan hari Valentine bersama-sama dengan teman-temannya, tetapi keesokan harinya putri anda mengambil hasil jerih payah anda itu lalu berlari keluar pintu tanpa mengucapkan “Terima kasih, Mama ?”

Apakah Anda pernah bekerja lembur untuk menolong melatih orang yang akan menggantikan posisi anda... dan anda sudah bersusah payah melakukan itu, tetapi tidak ada orang yang memperhatikan dan berkata bahwa mereka menghargai upaya yang telah Anda lakukan ?

Kita hidup di dalam sebuah dunia di mana kita ingin dihargai, kita mengharapkan upah atau pujian atas perbuatan baik yang sudah kita lakukan. Akan tetapi, kita juga hidup di dalam sebuah dunia dimana kita mendapatkan kritik atas perbuatan yang tidak baik. Sayangnya, kita semua sudah terbiasa dengan kata-kata seperti ini, “Ibu, kue-kue itu keras sekali. Gigi Bobby lepas karena makan kue itu.” Atau “Bersyukurlah, akhirnya kita bisa mendapatkan seseorang yang dapat mengetik!” Pujian dan kritik. Begitulah sistem ini berlaku, dan kita sudah terbiasa dengan hal itu.

Akan tetapi Yesus, Saat Dia hidup di dunia ini menjungkirbalikkan sistem tersebut. Dia tidak menekankan pada nilai perbuatannya, tetapi pada nilai manusianya.

Contohnya, saat Yesus bertemu dengan perempuan samaria di dekat sumur (Yohanes 4), Dia sudah tahu bagaimana latar belakang atau masa lalu perempuan ini. Pada kenyataannya, Dia mengejutkannya dengan mengatakan kepadanya tentang kelima suaminya dan juga bahwa laki-laki yang tinggal bersamanya itu bukan suaminya. Disamping itu, yesus memandangnya bukan pada perbuatannya, tetapi pada sosok manusianya. Karena mengetahui bahwa dia begitu haus untuk bisa memiliki sebuah hubungan yang berarti, Yesus menawarkan kepadanya air kehidupan yang, jika dia meminumnya, akan memuaskan dahaganya itu.

Saat Yesus berjalan melewati kota Yerikho (Lukas 19), seorang laki-laki yang bertubuh pendek bernama Zakeus memanjat sebatang pohon supaya dia bisa melihat Yesus. Saat Yesus berjalan melewatinya, Dia berhenti, melihat ke atas ke arah pohon itu, lalu memanggilnya, “Zakeus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu” (Lukas 19:5). Zakeus terkejut, orang – orang yang ada di sekitarnya menjadi heboh. Laki-laki ini adalah orang yang tidak jujur. Sebagai seorang pemungut cukai dia memeras orang-orang sebangsanya, mengantongi kelebihannya, lalu memberikan sisanya kepada pemerintah romawi. Zakeus adalah seorang warga negara yang dikucilkan oleh teman-teman sebangsanya. Namun, sikap Yesus terhadapnya tidaklah demikian. Dia tidak memandang pada perbuatannya yang tidak jujur, tetapi Dia memandang sosok pribadi yang Yesus inginkan untuk masuk ke dalam kerajaan Allah.

Yesus menceritakan tentang sebuah perumpamaan kepada orang-orang yang mengermuni-Nya, yaitu perempuan tentang dua orang kakak beradik, yang sulung adalah anak yang taat sedangkan si bungsu adalah anak yang bertindak menuruti keinginan hatinya sendiri (Lukas 15). Hal yang ingin Yesus ajarkan melalui perumpamaan ini adalah bahwa sang bapa mengasihi kedua anak ini dengan kasih yang sama. Pada saat anak bungsu yang sudah berkelakuan buruk itu kembali ke rumah, dia dipeluk oleh bapanya dan bahkan bapanya itu mengadakan sebuah pesta untuk menyambut kedatangannya. Anak sulung yang selalu menaati bapaknya tidak lebih dikasihi, apa yang dilakukannya itu tidak membuat bapanya lebih mengasihinya daripada anak bungsu yang sudah melakukan banyak kesalahan. Sang Bapa mengasihi keduanya dengan kasih yang sama.

Pesan ini tidak mampu dipahami oleh orang-orang yang hidup pada zaman Yesus. Bukan hanya karena sistem sosial mereka yang seperti itu, tetapi juga karena sistem keagamaan mereka yang membatasi mereka dengan apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan. Dengan demikian sistem ini mempengaruhi kehidupan mereka. Mereka sama sekali tidak mengerti apa yang sedang Yesus katakan! Namun, apa pun itu, yang pasti sudah mengacaukan sistem mereka dan membuat mereka menjadi marah atau kebingungan.

Apakah ada seseorang di pandang baik menurut Allah? Tidak seorang pun Karena jika bukan perilaku kita yang menyalahkan kita, pikiran kitalah yang menyalahkan kita. Allah mengetahui hal itu, dan oleh sebab itulah Dia tidak memandang perbuatan kita yang tidak sempurna tetapi Dia mengasihi dan menerima kita apa adanya. Yesus memberikan kasih karunia semacam ini di kayu salib dengan cara mati bagi dosa yang menyebabkan kita melakukan perbuatan yang buruk. Ini sungguh-sungguh sederhana bukan?

Tidak ada yang dapat lebih memerdekakan kita selain menerima kebenaran yang luar biasa itu. Pada saat kita mau mengakui keberadaan kita bahwa perbuatan kita tidak akan pernah memenuhi standar Allah, kita akan berhenti untuk berusaha membuat diri kita sendiri cukup baik dan memusatkan perhatian kita untuk menjalin sebuah hubungan dengan Dia. Rata Tengah

Sebuah hubungan yang didasarkan pada kasih yang mengasihi kita dan pada kasih karunia terlepas dari apa pun yang kita lakukan, telah membuat kita menjadi luluh di dalam rasa syukur, kerendahan hati dan kelembutan. Saat kita mengetahui bahwa Allah tidak memandang perbuatan kita, tetapi Dia memandang pada diri seorang wanita yang Dia kasihi, kita tidak dapat menahan diri lagi untuk masuk ke dalam pelukan-Nya, dan mengenali lagi bahwa hanya inilah yang dapat memuaskan dahaga kita selama ini.


Tidak ada yang benar, seorang pun tidak

ROMA 3:10


http://bit.ly/efFNK3


SANG PUTRI BERBULU

“Bagaimana jika kita merubah posisi perabotan milik kita ?” tanya Ken pada suatu hari Minggu pagi saat kami minum teh. “Kita akan menaruh sebuah sofa di dekat jendela dan dua buah kursi di depan perapian.” Selama Abertahun-tahun saya sudah mengetahui bagaimana jelinya mata Ken dalam mengatur letak perabotan.

“Kedengarannya bagus, Sayang,” kata saya, “tetapi apakah kau siap menghadapi reaksi emosional Ashley?”

Ashley adalah anjing spaniel kami yang bereaksi begitu kuat terhadap semua perubahan yang dilihatnya. Dia tidak menginginkan ada yang berubah. ‘Semua benda harus apda tempatnya masing-masing. Jika tidak , dia akan mengeluarkan salah satu perbendaharaan “mantra-mantranya.” Tidak perduli apakah perubahan itu besar atau kecil; dia merasa bahwa setiap perubahan yang terjadi harus diprotes. Saya akan memberi contohnya.

Seorang teman singgah di rumah kami suatu pagi dan entah bagaimana dompetnya terjatuh di lantai saat kami menuju ke “kursi ngobrol” di dekat jendela. (Ini terjadi sebelum adanya perubahan posisi perabotan sepertiyang kami rencanakan.) Tak lama kemudian Ashley, yang tidak mau kehilangan apapun, masuk ke dalam ruangan. Saat melihat dompet teman saya tergeletak di atas lantai, dia melangkah mundur sampai akhirnya berhenti dengan kedua belah pasang kakinya yang kaku, menatap dompet itu, lalu menyalak dengan dramatis. Sambil berjalan perlahan mengelilingi dompet itu, dia menggonggong, mengeram, dan mukanya cemberut sampai teman saya akhirnya menaruh dompetnya di belakang kursi. Perlahan-lahan Ashley menjadi tenang, tetapi nyata sekali kalau kunjungan itu telah membuatnya merasa terganggu

Saat Ken memperhitungkan biaya yang harus kami keluarkan untuk mengganti perabotan, dia memperhatikan bahwa Ashley sedang berada di luar sambil tidur-tiduran di bawah cahaya matahari. Dia tidak memperhatikan apa yang sedang terjadi sampai semua perubahan itu sudah selesai dilakukan.

Beberapa jam kemudian, Ashley bangun dari tidurnya lalu berjalan masuk ke dalam rumah. Dengan segera dia mengetahui bahwa perubahan-perubahan yang “tidak sah” sudah terjadi selama dia tidak ada. Setelah dia menggonggong terus menerus sampai suaranya serak, dia keluar dari ruang keluarga dengan marah dan berdiam diri di “Area tidur”-nya selama beberapa hari. Kami mengiriminyamakanan dan air minum. Perlahan-lahan dia mulai menyadari bahwa sofa itu berada di tempat yang lebih baik karena dari sana dia bisa melihat keluar! (tentu saja, dia diperbolehkan untuk berbaring di atas sofa itu!) Ini membuatnya bisa mengawasi lingkungan sekitar tanpa harus keluar dari suasana rumah yang nyaman.

Mungkin trauma yang paling besar yang dirasakan oleh sang Putri berbulu ini adalah saat kami memiliki sebuah mobil baru. Kandangnya terletak di sebuah ruangan kecil yang berdampingan dengan garasi, dan walaupun dia tidak dapat melihat mobil dengan begitu jelas, kedua tempat itu sangat dekat.

Pada malam pertama mobil baru itu ada di dalam garasinya, Ashley, yang belum diperkenalkan pada benda itu, seperti biasa berlari-lari kecil menuruni tangga menuju kandangnya, Kami berdiri di balik pintu sambil menahan napas. Tidak terdengar suara apa-apa ... tidak ada gonggongan ... tidak ada respons sama sekali. Menurut Ken, itu karena gelap, sehingga Ashley tidak bisa melihat mobil itu. Maksud kami adalah nanti kalau matahari sudah terbit, perlahan-lahan kami akan membujuknya untuk bisa menerima persahabatannya dengan mobil yang baru itu.

Akan tetapi, sekitar pukul satu dini hari kami dibangunkan oleh suara gonggongan galak yang menyiratkan rasa ketakutan. Ashley telah melihat mobil itu. Karena takut suara gonggongannya mengganggu tetangga sebelah, denan cepat ken berlari menuruni tangga dan membawa Ashley ke atas beserta tempat tidurnya lalu meletakkannya di dalam kamar kami, sesuatu yang tidak biasa dilakukannya. Ashley mendengking-dengking sepanjang malam, tetapi setidaknya dia tidak menggonggong keras-keras.

Karena Ken menggunakan mobil itu untuk bekerja tahun selama seharian, saya tidak memiliki kesempatan untuk membuat Ashley bisa berkawan dengan mobil itu. Setiap malam dia sepertinya lupa akan benda asing yang ada di dalam garasi saat dia baru masuk ke dalam kandangnya. Namun kemudian saat tengah malam, rupanya dia bisa merasakan kehadiran benda itu di dekatnya.

Malam yang keempat, pukul dua dini hari, merupakan malam yang paling mempengaruhi Ashley. Dengan jengkel Ken turun dari tempat tidur dan mengatakan bahwa dia punya sebuah gagasan untuk membawa Ashley berjalan-jalan dengan mobil itu

“Apakah kau akan membuangnya di suatu tempat?” tanya saya penasaran sambil mengenakan celana jin dan kaos lengan panjang.

“Percayalah kepadaku” hanya kitu yang dikatakannya.

Ken menyuruh saya menggendong spaniel yang sedang meronta-ronta, menggeram, dan menggongong itu. Lalu kami masuk ke dalam mobil untuk memulai apa yang disebut Ken sebagai “perjalanan penjinakan.:” Paling sedikit selama satu jam Ashley menggeram-geram dengan tubuh yang kaku di dalam pelukan saya. Diiringin alunan musik lembut dan berkata-kata yang menenangkannya dengan penuh kasih dari kami berdua, Ashley mulai agak tenang satu setengah jam kemudian dengan jarak yang puluhan kilometer jauhnya dari rumah,, dia tergeletak kelelahan diatas pangkuan saya dan mulai tertidur. Sejak itu dan seterusnya, Ashley hidup dengan damai bersama dengan “teman”-nya itu. Malahan sekarang, salah satu kegiatan favoritnya adalah naik mobil itu.

Sebenarnya saya tidak suka untuk mengatakan bahwa kelakukan saya sering kali mirip dengan ashley. Ada beberapa karunia yang “Allah berikan yang saya tentang habis-habisan hanya untuk mendapatkan bahwa pada saat saya tidak lagi melakukan penolakan, saya menuai berkat yang begitu besar . Contohnya, saya memang tidak secara terang – terangan menolak konsep tentang kasih karunia, tetapi saya berusaha untuk mendapatkannya beribu-ribuu kali. Sepertinya saya ngotot untuk berpegang pada gagasan yagn salah bahwa saya harus membuat diri saya cukup baik agar layak menerima kasih karunia itu. Seberapa sering Allah memeluk roh pemberontakan saya yang kaku sampai akhirnya, dengan suara musik sorgawi yang saya dengar, saya terbaring tenang dan bisa menerima anugerah-Nya? Ashley belajar hal itu hanya dalam waktu semalam saja

APA YANG TIDAK PERNAH DILIHAT OLEH MATA,

DAN TIDAK PERNAH DI DENGAR OLEH TELINGA,

DAN YANG TIDAK PERNAH TIMBUL DI DALAM HATI MANUSIA,

SEMUA YANG DISEDIAKAN ALLAH UNTUK MEREKA YANG MENGASIHI Dia

(1 Korintus 2:9)

PERIODE KASIH KARUNIA

Suami saya, George, dan saya diberkati dengan keadaan keuangan yang sangat baik sejak kami menikah pada tahun 1961 sampai tahun 1986. Selama itu, kami tidak pernah didatangi oleh seorang penagih utang atau menerima surat-surat tagihan di dalam kotak surat kami. Kami selalu mampu membeli apa pun yang kami inginkan. Saat anak-anak kami masih kecil, saya seorang ibu yang selalu berada di rumah. Ketika mereka mulai masuk sekolah tman kanak-kanak, saya kembali bekerja, bukan karena saya harus melakukannya tetapi karena sayamenginginkannya. Saya adalah seorang pegawai sebuah bank swasta terbesar di Texas, dimana saya bisa mendapatkan kekuasaan, prestise, nama baik, otoritas, jaminan, dan gaji

Pada tahun 1980, saya memutuskan untuk memulai profesi sebagai seorang pembicara. Dengan mengajar di American Institute of Banking, saya telah membuka pintu untuk menjadi seorang pembicara pada institusi-institusi keuangan di seluruh negara. Bisnis saya berkembang pesat pada tahun 1984, saat saya mengundurkan diri dari bank dan kemudian sepenuhnya menjadi seorang pengusaha. Buku agenda saya penuh dengan jadwal untuk menjadi pembicara di mana-mana dan kontrak untuk pelatihan jangka panjang. Uang bukan lagi menjadi tujuan utama saya, karena dengan sendirinya sudah mengalir dengan deras sampai tahun 1986

Anda tahu apa yang terjadi. Bisni perbankan mulai merosot tajam. Dalam waktu enam minggu saya kehilangan semua kontak pada saat hampir semua bank di Texas ambruk.

Saya tidak memiliki kemampuan apa-apa di luar perbankan. Akan tetapi, saya tidak patah semangat, karena saya berpikir bahwa saya masih dapat memasarkan dengan baik supaya bisni saya bisa degan cepat pulih kembali. Namun, tidaklah demikian yang terjadi! Selama satu tahun saya melakukan berbagai upaya seperti mengirimkan brosur-brosur, bergabung dengan organisasi-organisasi jaringan kerja, menulis untuk surat kabar, bersosialisasi, bergaul dengan banyak kalangan, dan melakukan semua yang bisa saya lakukan untuk dapat bekerja kembali. Namun, tidak ada satu pun yang berhasil!

Uang simpanan kami mulai habis. Selama keadaan keuangan kami sangat baik, saya terlalu boros dan tidak perhitungan dalam menggunakan kartu kredit sehingga saya menjadi orang yang dicari-cari olehy beberapa penagih utang.

Meskipun saya sudah melayangkan surat kepada semua kreditor saya untuk menjelaskan situasi yang kami alami, tetapi itu tidak menolong saat saya harus memenuhi panggilan mereka. Oleh karena itu, saya memanfaatkan situasi saya dan waktu mereka untuk memberitakan Yesus. Pada saat seorrang penagih utang datang, saay akan bertanya kepadanya apa yang akan dilakukannya seandainya dia berada pada posisi saya. Terkadang pertanyaan saya akan memancing sebuah percakapan. Namun lain waktu, penagih utang itu akan bersikap kasar dan bermusuhan. Atau pada saat-saat lainnya, saya hanya akan mendengarkannya, lalu memberikan tanggapan yang saya anggap sebagai tanggapan yang ramah dan yang memang harus saya katakan. Sebenarnya saya mulai menganggap bahwa situasi keuangan yang tidak menyenangkan ini merupakan sebuah berkat dari allah yang memeri saya kesempatan untuk berbicara dengan orang lain. Saya memiliki sebuah telepon kerja yang dapat digunakan untuk membantu membawa orang-orang masuk kedalam kerasaan Allah!

Selama masa keuangan kami yang buruk ini Allah menggerakkan tiga orang dari para kreditor itu untuk memberikan kelonggaran waktu pembayaran. Dua orang memberi saya kelonggaran dalam pembayaran kartu kredit. Yang seorang tidak lagi mengirimkan tagihan-tagihannya. Sejak tiga belas tahun yang lalu, mereka tidak pernah lagi mendatangi saya! Saya memang sering mendengarkan tentang kelonggaran waktu yagn diberikan untuk membayar hutang, tetapi saya tidak pernah mendengar tentang apa yagn telah saya alami sendiri. Kreditor itu membebaskan saya dari semua utang saya. Semua kreditor saya bersikap begitu baik. Oh. Anugera yagn luar biasa!

Sebenarnya saya tidak layak menerima kebaikan yang mereka tunjukkan kepada saya. Kemudian masa-masa yang baik kembali lagi. Kontrak-kontrak baru mulai berdatangan. Uang mengalir kembali. Saya bisa membayar semua tagihan dan mulai bisa berdiri tegak kembali. Semua yang saya kira sudah hilang selama masa buruk itu, dapat kami peroleh kembali, bahkan lebih banyak lagi.


Para kreditor saya menunuukkan sikap yang baik, penuh, dengan belas kasihan, pengampunan, dan toleransi. Pada akhirnya utang-utang saya terlunasi. Semuanya !

Sikap yang ditunjukkan oleh para kreditor saya hanya merupakan sebagian kecil dari sikap yagn Allah tunjukkan kepada kita. Pada saat anda dan saya berkubang di dalam dosa dan memiliki utang yang tidak pernah mampu kita bayar, Yesus melunasinya diatas Kalvari dengan cara mencurahkan darah-Nya, kita memiliki jaminan untuk mendapatkan pengampunan dan keselamatan. Kita tidak melakukan apa pun yang dapat membuat kita layak menerimanya. Hanya karena Dia menginginkan sebuah persekutuan yang sangat erat antara kita dengan Dia dan persekutuan tersebut tidak akan pernah dapat terwujud jika utang kita belum terlunasi, maka Bapa kita mengirim Anak TunggalNya untuk melunasi utang-utang kita. Semuanya.

Anugerah kasih karunia yang ajaib, tak terbatas dan tiada taranya! Ini adalah milik Anda, sahabatku Terimalah

Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita,Rata Tengah

Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar,

Supaya Ia membawa kita kepada Allah

1 Petrus 3:18

AKU MENGGANTIKAN POSISIMU

Ibu saya tidak pernah berhenti membuat saya terperangah. Beliau sungguh-sungguh seorang yang mengagumkan. Saat Barry dan saya tinggal di laguna Beach, California, ibu datang mengunjungi kami. Karena beliau tidak bisa menyetir mobil , ibu harus menunggu pertolongan saya, atau seperti itulah pemikiran saya. Akan tetapi, suatu hari saya mendapatinya bersiap-siap keluar dari pintu rumah untuk melakukan pertualangannya sendiri

“Ibu mau pergi ke mana ?” taya saya.

“Ke San Juan, Capistrano,” jawabnya sambil menyeringai lebar.

“Lalu bagaimana Ibu ke sana ?”

“Dengan bus.”

“Apakah bus lewat sini ?”

“Tentu saja,” jawabnya,

“Bagaimana Ibu tahu ?”

“Oh, aku mencari tahu,”

“Bagaimana Ibu tahu ke mana harus mencari tahu?” tanya saya penasaran.

“Tentu saja, aku tahu,” jawabnya dengan sebuah senyuman yang menghiasi wajahnya. Lalu, dia pergi. Saya sudah tinggal di laguna selama setahun dan tidak pernah melihat tanda-tanda adanya bus yang lewat di sana.

Ibu selalu membuat kejutan, bahkan saya tidak siap untuk menerima komentar yang dikatakannya di telepon suatu hari setelah dia kembali ke Skotlandia, “Sekolah misiku yang pertama sudah berakhir,” katanya

“Suara teleponnya tidak terlalu jelas, Bu,” jawab saya. “Aku kira Ibu berkata bahwa Ibu baru saja menyelesaikan sekolah misi Ibu yang pertama.”

“Memang,” jawabnya. “Suara teleponmu tampaknya tidak ada masalah.”

Saya menjadi semakin penasaran, lalu bertanya lagi. Tampaknya salah satu sekolah lokal yang ada di kampung halaman saya, Ayr, mengharapkan seseorang untuk datang berbicara tentang iman kepada murid-murid sekolah itu. Karena tidak tahu bahwa saya sekarang tinggal di Amerika, kepala sekolah itu menelepon ibu untuk bisa berbicara dengan saya. Lalu, ibu menjelaskan bahwa saya sekarang sudah pindah ke Amerika, tetapi beliau menawarkan diri untuk datang secara sukarela mewakili saya

Itu sudah tidak mengherankan lagi bagi saya. Anda lihat, ibu saya tidak seperti saya. Dia orangnya tenang, lembut, dan tidak menonjolkan diri.

“Kenapa Ibu mau melakukan itu?” tanya saya semakin penasaran.

“Itu karena aku melihat ada kesempatan untuk membagikan Injil kepada anak-anak muda ini, dan aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu.”

Kalimatnya membuat saya tidak bisa berkata apa-apa. Saya begitu bangga padanya.

“Lalu, bagaimana acaranya?” tanya saya lebih lanjut.

“Allah begitu baik dan setia,” jawabnya, “saat itu aku gugup juga. Namun, semuanya berjalan dengan baik. Aku tahu kalau kau masih tinggal di sini pasti kau juga akan menerima undangan kepala sekolah itu, jadi aku menggantikan posisimu.”

Ya, Ibu !

Sikap ibu saya itu menunjukkan sebuah gambaran kecil dari kebenaran yang luar biasa dari Injil. Pada saat Anda dan saya tidak mampu berbuat apa-apa terhadap dosa-dosa kita, Kristus menggantikan posisi kita. Itulah kasih karunia yang luar biasa! Jadi, saat Anda merasa diri Anda tidak berguna, saat Anda merasa tidak dapat berbuat apa-apa, ingatlah kebenaran yang mendasar ini, yaitu bahwa Kristus sudah menggantikan posisi Anda. Dia dihukum karena dosa-dosa yang telah Anda lakukan, dan sekarang Dia berdiri di hadapan Anda sambil membawa serangkaian kasih karunia... yang dipersembahkan bagi Anda.

Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat , yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.

Ibrani 2:9

AKU PUNYA KABAR UNTUKMU!

Hari ini merupakan hari yang panjang bagi Ester. Dia baru menyelesaikan pekerjaan-nya di dollar store pada pukul lima sore dan bergegas pulang ke rumah untuk menyiapkan makan malam bagi suami dan keempat anak laki-laki mereka. Bagaimana kami bisa menikmati makan malam sedepat ini ? pikirnya, saat dia berdiri untuk menunggu bis nomor sepuluh. Punggungnya terasa pegal karena berdiri seharian. Di samping itu, pemikiran bahwa dia harus keluar lagi pukul 11.30 malam ini membuat tulang-tulangnya terasa ngilu. Sejak kecelakaan yang dialami tahun yang lalu, dia menjadi tulang punggung keluarga dan harus mengambil pekerjaan yang kedua, yaitu bekerja di bagian kebersihan di rumah sakit setempat tiga kali seminggu pada malam hari.

Ester tiba di rumah sakit tepat satu menit sebelum tengah malam untuk bergabung bersama dua rekan kerjanya saat mereka mengisi ember dengan air panas dan berjalan menuruni koridor untuk memulai pekerjaan mereka pada malam hari. Ketiga wanita itu sibuk dengan pikirannya masing-masing. Mary mengkhawatirkan kelulusan anak perempuannya. Stella berharap bahwa tidak ada seorang pun yang memperhatikan betapa seringnya dia menyelinap ke kamar kecil untuk meneguk minuman keras yang dia sembunyikan di dalam kantong bajunya.

Tiba-tiba, pikiran mereka terganggu dengan suara ribut di bawah koridor. Mereka tahu bahwa tidak seorang pun berada di tempat itu malam-malam begini. Ester, Mary dan Stella mengambil alat pembersih lantai mereka dan secara diam-diam berjalan mendekat pintu tempat suara ribut itu berasal. Dengan hati-hati, Ester membuka pintu ... dan tampaklah pemandangan paling indah yang pernah dilihatnya di dalam hidupnya yang penuh denan kesulitan. Di dalam ruangan yang penuh dengan saya-sayap dari ribuan malaikat, berdirilah seorang malaikat, yaitu seorang utusan dari Allah dengan membawa pesan ini:

Ester! Aku punya kabar untukmu! Allah ada di sini! Untukmu, Ester, ...untukmu, telah lahir seorang Juruselamat. Hari ini Kasih Allah telah datang kepadamu, Stella, dan kepadamu juga, Mary. Allah menyertaimu.”

Perumpamaan ini mengilustrasikan pesan sederhana dan penuh sukacita dari Injil, sama seperti yang dinyatakan pada Natal pertama. Setelah empat ratus tahun tanpa ada pesan apa-apa dari Tuhan yang menutup Perjanjian Lama, Allah menyatakan Diri-Nya pada malam hari kepada para gemgbala. Di dalam suara malaikat-Nya, Dia menyatakan keselamatan kepada para gembala yang ada di atas bukit.

Anugerah kasih karunia yang sangat luar biasa ini menunjukkan kepada kita bahwa kasih Allah tidak didasarkan pada apa yang telah kita lakukan, tetapi didasarkan pada siapa Dia. Apakah Anda beranggapan bahwa saat Allah memandang ke bawah pada sekumpuln kecil gembala yang ada di bawah bintang-bintang. Dia berpikir, “Mereka adalah orang-orang yang baik. Aku rasa Aku akan mengabarkan berita ini kepada mereka dulu.” Saya rasa tidak demikian. Allah begitu ingin supaya kita mendapatkan pesan kasih karunia yang Dia pilih untuk menyatakan kemuliaan-Nya kepada orang-orang seperti kita yaitu orang-orang yang sudah bekerja keras, tetapi sering mengalami kegagalan. Dia menyatakan Diri-Nya kepada orang-orang yang menderita untuk mengurangi rasa sakit yang mereka rasakan di dalam kehidupan mereka. Dia menyatakan Diri-Nya kepada semua orang yang kesepian dan yagn luka hatinya dengan cara memberitakan kabar Baik, Allah ada disini!

Sukar rasanya untuk bisa memahami kebenaran ini di dalam kebudayaan kita yang memuja-muja kesuksesan yang nyata terlihat. Kita beranggapan bahwa Allah akan menyatakan DiriNya kepada keluarga Billy Graham, keluarga Joyce Meyers, kepada para wanita yang beriman lainnya yang ada di dunia ini ... tetpai tidak kepada kita. Seakan-akan orang-orang tertentu memiliki hot line ke sorga, dengan sebuah nomor khusus di mana Allah dapat menjawabnya sebelum disibukkan oleh urusan-urusahn lainnya.

Inilah waktunya untuk kembali pada firman Allah dan meminta mata yang bisa melihat serta telinga yang bisa mendengar bagaimana hal-hal itu sesungguhnya. Kristus menyatakan Diri-Nya kepada para pekerja pabrik. Dia dilahirkan di tempat yang tidak layak bagi-Nya. Dia memilih seorang gadis yang berusia empat belas tahun untuk menjadi ibuNya. Dia adalah seorang pekerja biasa yang melakukan pekerjaan-Nya pada saat Dia sudah menjadi dewasa. Sahabat-sahabat-Nya berasal dari berbagai kalangan, dan Dia mendapatkan kritikan untuk hal itu. Akan tetpai kasih karunia menang pada harinya.

“Kemudian ketika Yesus makan di rumah matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan dia dan murid-murid-Nya. Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus, ‘Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?’ Yesus mendengar dan berkata, ‘Bukan orang sehat yagn memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti Firman ini, yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memilih orang benar, melainkan orang berdosa.’” (Matius 9:10-13)

Itulah anugerah yang luar biasa! Anugerah kasih karunia yang diberikan kepada kita yang menganggap diri ini layak untuk menerima, sampai Kristus dengan belas kasihan-Nya menunjukkan kepada kita bahwa kita sebenarnya tidak layak untuk mendapatkannya. Anugerah kasih karunia diberikan kepada kita yang merasa diri tidak layak, tetapi kristus menemui kita di dalam tempat-tempat yang gelap, di koridor-koridor rumah sakit dengan rokok yang terselip di antara bibir kita dan rasa takut yang menghiasi wajah kita. Dia datang kepada Ester, mary, Stella... kepada Anda dan saya. Betapa luar biasanya anugerah itu Yang dapat kita lakukan adalah berlutut menyembah-Nya... dan bersyukur.

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman,

itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah

Efesus 2:8






SEMUANYA MENJADI TIDAK KARUAN

Pada suatu ketika, Allah yang Mahakuasa memandang pada sesuatu yang belum berbentuk dan berkata, “Aku akan menciptakan bumi.” Dia menciptakan burung-burung dan lebah-lebah, bunga-bunga dan pohon-pohon, bintang-bintang di langit dan sesuatu yang disebut Kasih ! Tuhan melihat bahwa semuanya itu baik !

Kemudian, saat Dia menginginkan seseorang yang dapat berbicara menggunakan bahasa hati-Nya dan memiliki sebuah persekutuan yang manis dengan-Nya, Dia menciptakan seorang laki-laki dan seorang perempuan. Tetapi kemudian, laki-laki dan perempuan itu menjadi sombong dan ingin menjadi seperti Allah, dan mereka tidak menaati perintah-perintah-Nya yang sederhana tentang bagaimana mereka bisa hidup bahagia selamanya. Mereka menjadi tidak karuan. Kemudian, allah mengusir mereka keluar dari Taman rumah mereka yang sangat indah.

Manusia pertama yang diciptakan Allah melahirkan banyak anak, tetapi semua anaknya itu bersikap tidak aat, sama seperti orang tua mereka. Mereka menjadi tidak karuan. Oleh karena itu Allah memusnahkan mereka semua, kecuali hambaNya yang bernama Nuh berserta keluarganya dan sekumpulan binatang-binatang.

Pada awalnya Nuh sangat taat kepada Allah. Dia melakukan apa yang Allah perintahkan, yaitu membuat sebuah bahtera. Nuh benar-benar bersyukur saat bahteranya terapung-apung di atas air bah yang mematikan yang Allah kirim melalui hujan yang sangat lebat. Air bahitu memusnahkan segala sesuatu yang ada di atas permukaan bumi. Namun ketika hujan itu berhenti dan air bah menjadi reda Nuh menjadi mabuk dan menjadi tidak karuan.

Allah kemudian berpikir, “aku mengenal seseorang yang dapat Aku percayai untuk menjadi bapa banyak bangsa. Mungkin dia akan mengerti betapa Aku mengasihinya, dan mungkin dia akan melakukan yang benar.”

Kemudian, Allah memilih Abraham sebagai miliki kepunyaan-Nya. Namun, Abraham bersikap tidak sabar dengan cara mendapatkan seorang bayi dari seorang wanita yang bukan istrinya, dan mengacaukan segalanya. Namun demikian, Allah tetap mengasihinya, dan dengan kasih karuniaNya, pada akhirnya Dia memberikan anak perjanjian itu kepada Abraham.

Ishak, anak Abraham, juga tidak sempurna. Demikian juga dengan anak Ishak, Yakub. Satu persatu menjadi kacau.

Kemudian, Allah mengurapi para imam. Akan tetapi, mereka juga kacau. Dia memberikan otoritas kepada para hakim. Mereka juga menjadi kacau. Dia mengutus para nabi. Namun, nabi-nabi itu juga semuanya menjadi tidak karuan.

Saya dapat mendengar Allah berkata, “Jika engkau menginginkan sesuatu berjalan dengan semestinya, engkau harus melakukannya sendiri.” Kemudian, Allah mengenakan tubuh manusia lalu mati supaya semua orang yang sudah menjadi kacau dan tidak karuan itu bisa memiliki persekutuan yang sempurna dengan Dia.

Itulah yang disebut sebagai penjelmaan dan kasih karunia. Saat allah mengutus Anak-Nya, Yesus, untuk hidup di antara kita dan mati bagi dosa-dosa kita, Dia tahu bahwa kita tidak dan tidak akan pernah layak untuk menerima kasih yang penuh dengan pengorbanan ini. Namun, Dia juga tahu bahwa kita akan terus-menerus melakukan kekacauan sampai akhir masa kehidupan di dunia. Kita tidak akan pernah dapat menyelamatkan diri kita sendiri, sehingga Dia mengorbankan hidupNya bagi kita dan membawa kita kembali ke dalam Taman Kasih-Nya.

Suatu kasih karunia yangg sangat indah ! Dengan mengetahui bahwa Anak Allah mati dengan cara yang mengerikan di atas kayu salib yang kejam supaya saya dapat memiliki sebuah hubungan yang sangat erat dengan Yang Mahakuasa, membuat saya ingin menguulurkan tangan untuk memeluk Yesus. Seperti seorang anak kecil memeluk neneknya dan berkata “Nenek, aku sayang Nenek !” Sekalipun mereka sudah berbuat kenakalan, tetapi mereka bisa datang kepada Neneknya dan meluluhkan hati Neneknya dengan pelukan mereka yang manis.

Saat kita ‘memeluk’ kasih karunia Allah, kita bisa datang kepada-Nya denan sikap seperti seorang anak kecil dan berkata, “Bapa, aku sudah mengacaukan segalanya. Ampunilah aku. Aku mengasihi-Mu !” Dengan sangat cepat, lebih cepat dari sikap seorang nenek yang memaafkan kenakalan cucunya, Allah menunjukkan kebaikan-Nya yang tanpa syarat itu melalui Yesus Kristus dan tetap mengasihi kita.

Sebuah anugerah yang sangat indah ! Ketika keadaan Anda menjadi kacau balau dan kotor karena dosa, Allah ada untuk membereskan dan membersihkan Anda. Datanglah kepada-Nya dengan tangan yang terbuka lebar untuk memeluk-Nya, maka dia pasti akan memeluk Anda juga.

TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih,

Panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,

Yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang,

Yang mengampuni kesalahan, pelanggaran, dan dosa

KELUARAN 34:6-7