BERUBAH DIANTARA PERUBAHAN I

KASIH KARUNIA MEMBUAT KITA BERUBAH

TERGILA-GILA PADA YESUS

KEHIDUPAN YANG BERBUAH

MILIKILAH MENTAL PEMENANG

Sering dari kita terkadang tidak bisa / tidak dapat melupakan apa yang sudah terjadi, terkadang seringkali menyesali kenapa bisa terjadi demikian ? kenapa tidak sesuai dengan yang kita harapkan ?


Terkadang banyak yang berpikir bahwa kita ini adalah :


- Korban dari Penguasa

- Korban dari Banjir

- Korban dari Resesi Ekonomi

- Korban Penipuan

- Korban Kekerasan, dsb


Kita adalah lebih dari pemenang, sebagai seorang pemenang apa yang harus kita sadari dan lakukan ?

[ Yesaya 60:1 ]


1. Jangan hidup dengan mental korban

Terkadang kita selalu berpikir bahwa kita ini korban ketidak adilan, korban kekerasan, dsb. Harus disadari bahwa pada saat kita berpikir seperti itu sebenarnya kita sedang membawa rasa sakit dari masa lalu ke dalam kehidupan kita di masa sekarang.

Jika diilustrasikan : jika kita memikirkan seperti itu terus sama saja kita dengan kondisi bangun tidur setiap hari dan mengisi kereta sorong dengan barang-barang rongsokan dari masa lalu dan membawanya ke dalam hari-hari yang baru. Apakah itu yang Tuhan inginkan dari kita sebagai anak-anaknya ?

- Lepaskan pikiran-pikiran yang lama

- Jangan ingat-ingat masa lalu

- Masa lalu adalah masa lalu

- Kita tidak dapat membatalkan apa yang telah terjadi pada hidup kita.

- Kita tidak dapat dan tidak boleh hidup di masa lalu

2. Hidup dalam Yesus akan mempunyai Damai Sejahtera [Yoh 16:33]

[Damai sejahtera = Ketenangan, ketentraman]

[Penganiayaan = penindasan, pencobaan, tekanan]

[Mengalahkan = Menaklukan, memenangkan,menundukkan]

Sikap kita seharusnya :

- Kita menolak untuk tinggal dalam kenangan masa lalu dan hal-hal negatif yang telah terjadi.

- Jangan pusatkan pikiran kita kepada apa yang dapat terjadi atau seharusnya terjadi.

- INGAT : Tuhan memberikan kepada kita masa depan cemerlang [Yer 29:11]

Didalam perjanjian lama jika orang berduka cita atau kehilangan, mereka menandai dahi mereka dengan abu untuk menegaskan duka citanya, [Abu = kehancuran]. Umat Tuhan diijinkan untuk berduka cita dalam kurun waktu tertentu, tetapi kita harus segera bangun dan melanjutkan kehidupan kita.

- Jangan ijinkan Duka Cita menjadi gaya hidup kita (Ayub 2:8)

- Jangan kita bersikap negatif karena : tidak bisa beli rumah, mobil atau pun apa yang kita harapkan

- Jangan kita pahit hati karena kegagalan dalam hubungan yang tidak berhasil, atau karena perlakuan yang tidak adil dari orang lain.

- Guncang dan buang mentalitas korban : berhentilah bersedih, berhenti menyesal atas sesuatu yang telah berlalu dan telah selesai, Jangan jadikan gaya hidup

3. Serahkan kegelisahan atau kekhawatiran kita kepada Allah [Fil 4:6-7]

- Miliki mentalitas kemenangan [Mzm 60:14, Fil 4:13]

- Kita pemenang dalam Kristus [Rm 8:37; Yoh 16:33]

- Kabar Gembira [1 Yoh 5:4-5] Siapapun yang lahir dari Allah, ia dilahirkan untuk mengalahkan Dunia [Mengalahkan = mengatasi,menundukkan, menaklukan]