BERUBAH DIANTARA PERUBAHAN I

KASIH KARUNIA MEMBUAT KITA BERUBAH

TERGILA-GILA PADA YESUS

KEHIDUPAN YANG BERBUAH

TINGGALKAN SAKIT HATIMU


“Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan;

lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!”
(Roma 12:17)

Dengan jujur kita mengakui bahwa sesungguhnya tidaklah mudah untuk melupakan sakit hati. Diperlukan satu tekad yang kuat serta penyerahan sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus, agar kita sanggup melupakan peristiwa-peristiwa yang menyakitkan hati.

Memang untuk mendapatkan kemajuan dalam kehidupan ini, termasuk juga kehidupan rohani, diperlukan satu ingatan yang kuat, agar kita sanggup mengingat apa yang telah kita dengar dan pelajari pada waktu yang lalu. Tetapi, pada saat yang lain, kita juga diharuskan untuk sanggup melupakan hal-hal yang menyakitkan. Seperti ada tertulis:“Tetapi kamu tidak mendengarkan Aku, demikianlah firman TUHAN, sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Ku dengan buatan tanganmu untuk kemalanganmu sendiri” (Yeremia 25:7)


Kita ingat, di hari-hari terakhir ini, umat Tuhan dihadapkan dengan berbagai penghinaan karena kekristenan kita, tempat-tempat ibadah yang rusak di depan mata kita. Tentu secara manusia, perasaan kita sangat terluka dan sakit, dan bahkan mungkin hal ini akan membekas dalam ingatan kita selama kita hidup.


Namun demikian, tak peduli bagaimana sakitnya hati dan perasaan kita dan bagaimanapun buruknya tindakan seseorang terhadap kita, kita akan memperoleh keuntungan bila kita dapat melupakannya dan menyerahkan sepenuhnya persoalan yang kita hadapi kepada Tuhan. Sebagaimana ada tertulis: “
Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, Firman Tuhan” (Roma 12:17-19)

Ada satu contoh yang luar biasa yang kita baca dalam Perjanjian Lama yakni Yusuf. Yusuf telah diperlakukan dengan sangat tidak adil oleh saudara-saudaranya, tetapi tidak ada tertulis bahwa Yusuf marah, menaruh sakit hati dan dendam. Yusuf sanggup melupakan segala penderitaannya, sehingga dia bebas dari sakit hati dan kepahitan. Dan dengan demikian Tuhan sangat berkenan kepada Yusuf dan Tuhan melimpahkan kasihNya kepada dia. Bagaimana dengan kita?

“Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan,

tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan”!

(Roma 12:21)


http://bit.ly/hexikp

0 komentar:

Posting Komentar